Rabu, 13 Ogos 2008

Rino

Kejadian ini kira 5th yang lalu secara tidak sengaja. Waktu itu ayah mertua sakit dan minta anak-anaknya untuk pulang menjenguk. Isteri saya tidak bisa karena baru sebulan habis melahirkan. Akhirnya hanya adik ipar perempuan yang pulang dan saya diminta oleh isteri untuk mengantarkan sambil pamit kepada ayah ibu bahwa dia tidak bisa menjenguk. Kami tinggal di daerah Purwokerto bersama adik perempuan isteri, sebut saja namanya Ari. Dia kuliah di kota ini. Dalam perjalanan pulang dengan Bus ke Malang Ari mabuk. Gejala mabuk sudah nampak di daerah Kebumen. Karena dia tidak tahan maka saya suruh tidur dipangkuan saya. Kami berdua sudah biasa akrab dalam arti sebagai kakak dan adik karena Ari sudah 3 th tinggal bersama kami. Sesampainya di Solo dia muntah-muntah, dan sambil saya pijit leher dan punggungnya dia tidur dengan kepala dipangkuanku. Aku mulai merasa batang kemaluanku menegang, Saya terus memijitnya. Karena dia merasa geli mungkin maka tangangnya ditaruh untuk bantal. Sewaktu tangannya menyentuh batangku dia tidak mencoba memindahkan. Sesampainya di Dareah Ngawi dia muntah muntha-muntah lagi. Para penumpang menyarankan untuk istirahat saja dulu nanti terus meneruskan. Kami memutuskna istirahat dan esoknya melanjutkan perjalan dengan taksi. Kami lalu menginap di Motel di Ngawi. Setelah sampai dikamar tidur dia langsung tidur sambil dengan muka yang pucat. Saya bilang "apa mau saya pijit lagi". Saya memang bisa memijit karena pernah belajar pijat refleksi dengan seorang Cina. Dia mengangguk. Saya beli minyak tawon laly saya mulai memijat. Kalu orang mabu harus dipijat seluruh tubuhnya dari kaki sampai ke kepala.Habis itu Ari tidur saya keluar makan dan membali makanan untuk dia. Agak lama saya cari makanan sewaktu saya pulang Ari sudah bangun dan mandi. Seaktu saya tanya dia sudah sembuh dari pening tetapi badan pegal semua. Ya kalau mau saya urut lagi boleh juga. Saya beli milk cleanser untuk mengurut. Dia memakai sarung saya dan hanya memakai bra. Saya mulai mepijat dari punggung dan tangan. Menurut ilmu memijat, wanita akan terangsang kalau dipijat ujung jari tengahnya. Saya iseng sewaktu memijat tangannya saya uruy jari tengah kanan kirinya. Mulai itu nafasnya mulai berat. Pijatan saya teruskan ke kakai mulai dari telapak kaki saya urutan keatas sampai batas diatas persendian lutut. Sebenarnya harus diurut sampai sebatas pangkal paha karen simpula urat bertemu di selangkangan. Dia tidak keberatan. Hanya syaraf-syaraf sensitive ada dipaha bagian dalam. karena sudah diberi ijin maka urutan sampai kepangkal paha. Rupanya dia mulai terangsang sewaktu tangan saya mengurut dipahanya. Dia menggelinjang dan nafasnya mulai tidak teratur. Karena saya iseng kadang jari saya saya sentuhkan ke memek nya. Ternyata memeknya sudah basah. Dia lalu berbalik telentang minta dipijat dipertnya. Sarung di kebawahkan sehingga buah didanya yang montok dan bulat itu kelihatan. Saya sudah tegang. Maklum sudah 2 bulan tidak berhubungan dengan isteri. Saya teruskan mengurut perutnya sampai didaerah dibawah pusar. Kadang jari saya menyetuh kemaluan. Terasa rambutnya tersentah jari saya. Saya iseng tangan saya luncurkan jauh ke bawah menusup kedalam calana dalamnya. Dia diam hany desahan nafasny semakin deras. Karena saya tidak tahan Ari saya tubruk dan saya ciumi bibir. Saya buka bra nya, Buah dadanya yang ranum saya remas. Ari hanya bisa melenguh. Tangan saya mulai meraba memek nya yang sejak tadi sudah basah. Lalu celana dalamnya saya lepas. Kaos dan CD saya juga saya lepas. Tiba-tiba Ari bilang "Mas jangan dimasukkan y." Saya menganggguk. Lalu kakinya saya angkat memeknya saya jilati sampai dia orgasmus. Oparasi terus berlangsung. Kelentitnya terus saya jilati dan Arihanya bisa mendesah keenakan. Batang saya saya gesek-gesekan di kelentit dan bibir kemaluannya. Dia mengangkangkan kakinya lebar-lebar sambil bilang "Mas masukkan kepalanya saya ya". Saya menggangguk. Saya masih menghormati "keperawanan wanita"> Saya masih mempunyai rasa kasihan kalau keperawanannya saya ambil. Karena dia sudah begitu kepingin sekali maka saya masukkan kepala zakarnya saya masukkan ke memeknya. Dia masih perawan danbeum pernah disentuh oleh laki-laki. Makanya dia sangat peka sekali terhadap rangsangan lawan jeanis. "Ri kalau nanti terasa sakit bilang ya". Saya mulai penetrasi. Bibir kemaluan Ari yang sudah licin sangat mambantu kemudahan pekerjaan saya. Sewaktu bagian kepala saya masuk semua dia mulai menggelinjang keenakan.Tetapi begitu agak sedikit saya tekan dia mengaduh, Akhirnya sampai batas kepala itu saja saya penetrasi. Lalu saya gerak-gerakkan kemaluan saya kiri-kanan dan memutar dia melenguh keenakan. Mas saya mau keluar mas. Ah..ah....ah. Akhirnya saya juga ikut keluar dipintu gerbang keperawannnya. Kami lalu berhenti tiduran.Ari merasa memperoleh kenikmatan tanpa kehilang keperawannya. Akhirnya dia minta digituin sekali lagi. Setelah pagi kami melanjutkan ke Malang dengan taksi. Selama perjalan berkali kai Ari sambil tiduran dipangkuan mengemot kemaluan saya. Dengan cara begitu dia tidak mabuk sampai di Malang. Ari saya tinggal di rumah mertua dan saya pulang ke Purwokerto. Setelah dia kembali ke Purwokerto bertemu saya dia tersenyum seperti biasa, dan isteri saya tidak tahu. Setiap ada kesempatan saya dan Ari melakukan main cinta seperti itu tetapi Ari masih tetap perawan. Akhinya 2 th kemuan dia kawain dengan pria pilihanya dan hidup bahagia. Tetapi kenangan itu tidak bisa dilupakan. Dia tinggal di Bogor bersama suaminya hidup bahagia. Suatu saat saya tugas kekota itu saya mampir. Kebetulan suaminya pergi keluar kota juga. Maka malam itu kami melakukan seperti biasa dulu, tetapi melakukan hubungan suami-isteri. Ari bilang selalu ingat sewaktu seaktu saya pijit di Motel Ngawi. Ari puas dipelukanku semalaman. Dia baru pindah kamar sewaktu anaknya bangun. Setelah itu kami tidak lagi berhubungan seperti dulu. Kami berdua tetap memelihara kenangan manis itu dan disimpan direlung hati kami dalam-dalam. Selamat menikmati cerita hidup saya ini.
Rino

Tiada ulasan: